CAHAYA
Kita pasti sudah mengenal apa itu cahaya, dengan cahaya inilah kita bisa memandang serta menikmati hasil ciptaan Allah SWT. Bayangkan bila dunia ini tanpa cahaya, pasti akan terasa gelap gulita bukan?. Kita tidak bisa membedakan benda-benda sekitar kita, tidak bisa menikmati alam semesta bahkan tidak akan ada kehidupan, karena cahaya adalah perombak dalam fotosintesis tumbuhan untuk menghasilkan O2 dan zat makanan serta memberikan kehangatan di alam ini, nah kalau tidah ada cahaya pasti Produksi O2 pada tumbuhan akan berkurang bahkan tidak ada dan alam semesta ini akan membeku.
Kita dapat melihat karena cahaya dapat ditangkap oleh indra penglihatan kita. Bagaimanakah sifat dasar cahaya ini?
- Cahaya Merambat Lurus
- Cahaya merambat dari sebuah sumber pada suatu tempat ke tempat lain. Jika cahaya menumbuk suatu benda, maka dibelakang benda akan terlihat gelap. Hal ini merupakan bukti bahwa cahaya bergerak lurus.
- Namun, untuk benda-benda yang
dapat tembus cahaya, jika cahaya datang padanya, maka cahaya diteruskan misalnya pada Lensa.
- Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.
- Christian Huygens (1629 – 1695) berpendapat bahwa cahaya adalah gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar, merambat dalam medium “eter”. Teori undulasi ini dapat menjelaskan peristiwa difraksi, interferensi dan polarisasi tetapi tidak dapat menerangkan perambatan cahaya lurus. Kedua teori ini dikenal dengan teori gelombang.
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut.
e. Perhitungan Pembentukan Bayangan.

4. Interferensi Cahaya.
>Penyebab Dispersi Cahaya.
Sumber : Duwi Nuvitalia,M. Pd
- Refleksi
- Refraksi
- Difraksi
- Dispersi
- Polarisasi
- Interferensi
Hukum Pemantulan Cahaya.
>Sinar datang,
garis
normal, dan
sinar
pantul
terletak
pada
satu
bidang
datar.
>Sudut datang
(i)
= sudut
pantul
(r).
Pemantulan Pada Cermin Datar.
- Sifat Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar.
- Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin.
- Tinggi bayangan = tinggi benda.
- Bayangan bersifat tegak dan maya.
- Warna bayangan = warna benda.
- Posisi bayangan = posisi benda.
- Bayangan saling bertukar posisi dengan bendanya.
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.
a. Indeks Bias.
n = Indeks bias suatu medium.
c = Kecepatan cahaya diudara.
cn= Kecepatan cahaya dalam medium.
indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut.
![]() |
Indeks bias suatu zat dapat dicari dengan cara metode snellius |
![]() |
Pembisan Pada Prisma |
b. Hukum Pembiasan Cahaya.
r' = Sudut bias.
n = indeks bias medium 1.
n' = indeks bias medium 2.
c. Lensa Gabungan.
d. Kekuatan Lensa (P).
e. Perhitungan Pembentukan Bayangan.

4. Interferensi Cahaya.
Adalah
perpaduan
dari
2 gelombang
cahaya.
Agar
hasil
interferensinya
mempunyai
pola
yang teratur,
kedua
gelombang
cahaya
harus
koheren,
yaitu
memiliki
frekuensi
dan
amplitudo
yg
sama
serta
selisih
fase
tetap.
Pola
hasil
interferensi
ini
dapat
ditangkap
pada
layar,
yaitu :
>Garis
terang,
merupakan
hasil
interferensi maksimum
(saling
memperkuat
atau
konstruktif)
>Garis
gelap,
merupakan
hasil
interferensi minimum (saling
memprlemah
atau
destruktif)
5. Difraksi
Jika
muka
gel bidang
tiba
pada
suatu
celah
sempit
(lebarnya
lebih
kecil
dari
panjang
gelombang),
maka
gel ini
akan
mengalami
lenturan
sehingga
terjadi
gel2 setengah
lingkaran
yg
melebar
di belakang
celah
tsb.
Gejala
ini
dikenal
dgn
peristiwa
difraksi.
6. Dispersi.
Dispersi
cahaya
adalah
penguraian
warna-warna
cahaya.
Suatu
berkas
sinar
putih
bila
melalui
prisma
akan
terurai
menjadi
warna
merah,
jingga,
kuning,
hijau,
biru
dan
ungu
(perhatikan
gambar).
>Penyebab Dispersi Cahaya.
Dispersi
cahaya
terjadi
karena
setiap
warna
cahaya
memiliki
panjang
gelombang
yang berbeda
sehingga
sudut
biasnya
berbeda-beda. Cahaya
putih
terdiri
dari
gabungan
beberapa
warna,
yaitu
merah,
hijau
dan
biru. Putih
disebut
warna
polikromatik, yaitu warna cahaya yang masih bisa diuraikan lagi menjadi warna-warna dasar. Merah,
hijau
dan
biru
merupakan
warna
dasar
atau
warna
monokromatik, yaitu warna cahaya yang tidak dapat diuraikan kembali.
Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari.
Fatamorgana = Pada
siang
hari
yang panas
terik
kita
sering
melihat
bayangan
air pada
jalan.
Hal ini
disebabkan
oleh
cahaya
matahari
yang mengalami
pemantulan
sempurna
karena
perbedaan
kerapatan
udara
diatas
jalan.
Sumber : Duwi Nuvitalia,M. Pd
0 komentar:
Posting Komentar